 |
Soppeng – Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2025 di Kabupaten Soppeng berlangsung meriah dan penuh khidmat. Rangkaian kegiatan yang digelar menjadi wujud nyata semangat santri dalam menjaga nilai-nilai keagamaan, nasionalisme, serta penguatan karakter bangsa.
Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Soppeng bersama Tim Penggerak PKK Desa Ganra membuka peringatan dengan kegiatan Dzikir, Shalawat, dan Pawai Obor pada malam 21 Oktober 2025. Ratusan santri dari berbagai pondok pesantren di wilayah Soppeng turut ambil bagian dalam kegiatan ini.
Suasana malam yang diterangi cahaya obor dan lantunan shalawat menciptakan atmosfer spiritual yang mendalam. Kegiatan ini tak hanya menjadi simbol kecintaan santri terhadap agama dan tanah air, tetapi juga menjadi ajang mempererat silaturahmi antar pondok pesantren serta meneguhkan peran santri sebagai penjaga moral dan spiritual bangsa.
Puncak peringatan dilaksanakan keesokan harinya, 22 Oktober 2025, melalui Upacara Hari Santri Nasional yang digelar di halaman Pondok Pesantren Yasrib Lapajung. Upacara berlangsung dengan penuh khidmat dan dihadiri oleh jajaran Kementerian Agama Kabupaten Soppeng, para pimpinan pondok pesantren, guru, serta ratusan santri.
Dalam amanatnya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Soppeng, H. Afdal, S.Ag., M.M., menyampaikan pentingnya memahami sejarah Hari Santri yang berakar pada Resolusi Jihad 22 Oktober 1945, yang digagas para ulama dan santri sebagai bentuk perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Santri hari ini bukan hanya pejuang agama, tetapi juga pejuang peradaban. Mereka harus siap menjadi generasi unggul yang berkontribusi bagi bangsa,” tegas H. Afdal.
Ia juga menekankan bahwa semangat juang santri masa kini harus diwujudkan dalam bentuk pengabdian, keilmuan, serta keteladanan dalam kehidupan bermasyarakat.
Peringatan Hari Santri 2025 di Kabupaten Soppeng menjadi bukti nyata sinergi antara pesantren dan pemerintah dalam membangun karakter bangsa yang religius, nasionalis, dan berakhlakul karimah.
0 Komentar