![]() |
Soppeng – Proyek rehabilitasi jaringan irigasi tersier di Dusun Assesungen, Desa Watu, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng, menuai sorotan dari petani setempat. Mereka menyayangkan kualitas pekerjaan yang terkesan tidak sesuai standar teknis.
Pantauan di lapangan, pekerjaan pembangunan pondasi saluran irigasi diduga dilakukan tanpa proses penggalian terlebih dahulu. Hal ini memunculkan kekhawatiran bahwa konstruksi tersebut tidak akan bertahan lama, terutama saat musim hujan atau aliran air meningkat.
“Lihat saja, pondasinya langsung dipasang di atas tanah tanpa digali. Ini bisa cepat rusak kalau air deras,” ujar salah satu petani yang ditemui media di lokasi proyek, Kamis (16/10/2025).
Proyek ini dikerjakan oleh CV Mika Kontruksi dan diawasi oleh CV Rri Nur Hasga, dengan nilai kontrak sebesar Rp148.943.000, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Soppeng Tahun 2025.
Upaya konfirmasi telah dilakukan oleh wartawan kepada pihak pelaksana proyek. Namun, hingga berita ini diturunkan, tidak ada pihak pelaksana yang berhasil ditemui di lokasi kegiatan.
Warga dan petani berharap pihak terkait, terutama dinas teknis dan pengawas lapangan, dapat turun langsung melakukan pemeriksaan agar pelaksanaan proyek sesuai spesifikasi dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.(K)

0 Komentar